Sore sobat infber, sekarang ini sangat banyak di perbincangkan ISIS, baik di media televisi, ataupun media sosial dan internet, disini kita akan bahas apa itu ISIS dan bagaimana mereka terbentuk.
Kurz Gesagt yang merupakan istilah bahasa Jerman yang bisa diterjemahkan
sebagai 'memperpendek cerita panjang, adalah Sekelompok desainer, jurnalis, musisi, animator, dan programer. itu mencoba menjelaskan bagaimana terbentuknya Negara Islam
Irak dan Suriah (ISIS) dalam sebuah video-grafis berdurasi 4 menit.
Kurz Gesagt
memulai kisah ISIS tahun 2013. Tahun itu, AS menginvasi Irak karena
negara itu dituduh terkait dengan kegiatan terorisme dan punya senjata
pemusnah massal. Ketika itu, Saddam Hussein adalah penguasa Irak. Saddam
merupakan bagian dari golongan minoritas Sunni (sekitar 20 persen dari
populasi) yang merepresi mayoritas Syiah (63 persen dari populasi).
sebuah ironi tragis
sejarah, invansi AS justru melahirkan kaum teroris yang pada awal hendak
disingkirkan AS. Kini, Irak malah menjadi lokasi sempurna pelatihan
terorisme.
Arab Saudi dan Iran merupakan dua pemain penting dalam
Sunni dan Syiah. Kedua negara itu tidak punya pemisahan antara agama
dan negara, masalah dalam negeri dan uang yang banyak dari minyak. Kedua
negara menyokong kelompok-kelompok yang bertempur melawan kelompok lain
yang berbeda orientasi agama. Salah satu organisasi teror yang disokong
Saudi adalah Negara Islam Irak (ISI).
Kurz Gesagt mengatakan, guna memahami konflik yang rumit itu dengan lebih baik, orang perlu memahami hubungan di antara dua aliran utama dalam Islam, yaitu Syiah dan Sunni.
Menteri Agama Lukman Saifuddin menegaskan, ISIS
adalah suatu organisasi pergerakan berpaham radikal, yang menggunakan
kekerasan demi memperjuangkan sesuatu yang diyakininya.
"Mereka ingin memperjuangkan negara Islam di Irak dan Suriah. Umat
Islam Indonesia tak perlu terpengaruh dan ikut-ikutan," katanya.
Menurut dia, ideologi ISIS bertentangan dengan Pancasila karena ISIS menyatakan bahwa Pancasila sebagai thogut (berhala) yang harus diperangi.
"Ini sudah amat kelewat batas. Mengangkat sumpah dan berjanji setia
kepada negara asing atau bagian dari negara asing itu bisa menyebabkan
kehilangan kewarganegaraan Indonesia. Kita harus mendukung aparat
penegak hukum untuk bekerja profesional dalam menanganinya," katanya.
ketua Bidang Luar
Negeri PP Pemuda Muhammadiyah Teguh Santosa menyatakan, Islamic State of
Iraq and Syria (ISIS) adalah teror gaya baru yang dikembangkan
pihak-pihak anti-Islam, yang ingin mendapatkan keuntungan dari
distabilisasi kawasan Timur Tengah.
"Kami mengutuk keras aksi kekerasan dan teror yang dilakukan ISIS.
Itu bertentangan dengan ajaran Islam," kata Teguh Santosa dalam
keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (2/8/2014), seperti dikutip Antaranews.com.
Teguh yakin bahwa ISIS adalah sebuah gerakan politik yang menggunakan topeng agama. Menurut dia, mustahil orang yang peduli dengan tegaknya substansi ajaran Islam berada di belakang gerakan ini. Dia mengatakan indonesia harus berhati hati apalagi rekaman berjudul "Join the Ranks", menunjukkan seseorang yang mengaku warga negara Indonesia mengajak orang Indonesia untuk mendukung perjuangan ISIS.
"Kita jangan sampai kecolongan. Ini tak bisa didiamkan. Betul bahwa
berserikat adalah hak setiap warga negara. Akan tetapi, cara-cara
kekerasan tak bisa ditoleransi. Pemerintah harus tegas terhadap itu,"
kata pengajar bidang hubungan internasional di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
0 komentar:
Posting Komentar